Mungkin Tulungagung sudah sering terdengar di telinga kita. Kota yang sering disebut dengan kota penghasil Batu Marmer. Tetapi, mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa di Tulungagung juga ada wisata alam yang cukup menarik. Kali ini, saya akan membahas wisata alam di Kec. Sendang Kab Tulungagung. Ini adalah peta lokasi Kec. Sendang.
Di Kecamatan Sendang ini terdapat cukup banyak wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Contohnya adalah Air Terjun Lawean dan Candi Penampihan. Berikut penjelasannya:
1. Air Terjun Lawean
Air Terjun Lawean ini terletak di Dusun Turi, Desa Geger, Kecamatan Sendang, 25 km arah barat daya Kota Tulungagung. Dengan ketinggian 1200 m dari permukaan laut, air terjun ini merupakan bagian dari lereng Gunung Wilis.
Untuk menuju lokasi tersebut, pengunjungnya harus menempuhnya dengan berjalan kaki sekitar 3 km. Dengan 9 kali menyeberangi sungai, dan melewati hijaunya perbukitan di sela-sela perjalanan, perjalanan yang melelahkan akan terbayar dengan keindahan dan kesejukan air terjun lawean ini.
Air mengalir, udara yang sejuk dan segar akan menyambut anda ketika sampai di air terjun tersebut. Banyak orang mengatakan bahwa berendam di air terjun tersebut, dapat menghilangkan penyakit yang anda derita. Tetapi bagi saya semua itu tergantung dengan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Jika Tuhan menghendaki, maka akan terjadi.
Jika anda pergi ke Sendang, aneh rasanya jika tidak menyempatkan waktu untuk berkunjung ke air terjun ini, meskipun sulit untuk menempuhnya.
Berikut gambar dari Air Terjun Lawean:
2. Candi Penampihan
Candi Penampihan adalah merupakan candi Hindu kuno peninggalan kerajaan Mataram kuno yang terletak dilereng Gunung Wilis, Dusun Turi Desa Geger kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung. Merupakan candi Hindu kuno yang dibangun pada tahun Saka 820 atau 898 Masehi. Arti Penampihan itu sendiri konon berasal dari Bahasa Jawa yang berarti antara penolakan dan penerimaan yang bersyarat.
Candi Penampihan merupakan candi pemujaan dengan tiga tahapan (teras) yang dipersembahkan untuk memuja Dewa Siwa, dimana konon peresmian candi ini dengan mengadakan pagelaran Wayang (ringgit). Selanjutnya era demi era pergolakan perebutan kekuasaan dan politik di tanah jawa berganti mulai dari kerajaan Mataram Kuno, Kediri, Singosari, hingga Majapahit sekitar abad 9-14 M, candi ini terus digunakan untuk bertemu dan memuja Tuhan, Sang Hyang Wenang.
Di dalam kompleks Candi terdapat beberapa Arca yaitu arca Siwa dan Dwarapala, tetapi karena ulah Manusia yang tidak mencintai dan menghargai Heritage dan legacy dari nenek moyang beberapa arca telah hilang dan rusak. Untuk mengamankan beberapa arca yang tersisa yaitu arca siwa sekarang diletakan di museum situs Purbakala Majapahit Trowulan Jawa timur.
Selain Arca terdapat sebuah prasasti kuno yaitu Prasasti Tinulat tertulis dengan menggunakan huruf Pallawa dengan stempel berbentuk lingkaran di bagian atas prasasti. Berdasarkan Penuturan Bu Winarti umur 44 Tahun, juru kunci Candi Penampihan, prasasti itu berkisah tentang Nama-nama raja Balitung, serta seorang yang bernama Mahesa lalatan, siapa dia? Sejarah lisan maupun artefak belum bisa menguaknya. Serta seorang putri yang konon bernama Putri Kilisuci dari Kerajaan Kediri. Selain menyebutkan nama, prasasti itu juga memberikan informasi tentang Catur Asrama yaitu sistem sosial masyarakat era itu di mana pengklasifikasian masyarakat (stratifikasi) berdasarkan kasta dalam agama Hindu yaitu Brahmana, Satria, Vaisya dan Sudra.
Masih di kompleks candi Penampihan terdapat 2 kolam kecil yang bernama Samudera Mantana (pemutaran air samudera), di mana menurut pengamatan empiris selama berpuluh-puluh oleh Bu Winarti, 2 kolam tersebut merupakan indikator keadaan air di Pulau Jawa. Kolam yang sebelah utara merupakan indikator keadaan air di Pulau Jawa bagian utara dan Kolam sebelah selatan merupakan indikator keadaan air di Pulau Jawa bagian selatan. Berdasarkan penuturan Bu Winarti, Apabila sumber air di kedua kolam tersebut kering berarti keadaan air dibawah menderita kekeringan, sebaliknya bila kedua atau salah satu kolam tersebut penuh air berarti keadaan air di bawah sedang banjir.
Candi Penampihan ini adalah tempat pertama yang biasanya dikunjungi oleh para wisatawan. Candi Penampihan dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Berikut gambar dari Candi Penampihan:
0 komentar:
Posting Komentar